Hal yang paling mendasar untuk membuat sebuah tulisan adalah ide. Tanpa hal tersebut tidaklah mungkin tercipta sebuah tulisan yang menarik. Menggali ide termasuk gampang-gampang susah. Adakalanya ide brilian muncul tiba-tiba di otak kita. Namun terkadang kita juga suntuk karena tidak juga mendapat ide yang bagus ketika kita sudah berusaha mencarinya mati-matian. Maka ketika di pikiran anda terlintas sebuah ide yang cemerlang, maka berusahalah cepat-cepat untuk setidaknya mencatat ide tersebut. Ketika anda tidak membawa pena atau kertas, anda masih punya handphone bukan? Sayang jika fitur segudang yang dimiliki oleh handphone anda tidak anda gunakan dengan maksimal.
Ide juga bisa didapat ketika kita sering membaca. Aktivitas membaca tentunya dapat memperluas wawasan dan cakrawala anda untuk mengetahui banyak hal di dunia ini. Membaca juga merupakan kegiatan yang mampu membentuk pola pikir kita. Pepatah mengatakan bahwa pola pikir kita ditentukan oleh buku yang kita baca. Hal ini akan sangat berpengaruh pula kepada cara menulis kita. Gaya menulis kita pasti akan sama dengan apa yang sering kita baca. Contohnya, ada tiga orang yang tiap harinya membaca surat kabar yang berbeda. Orang pertama biasa membaca koran Jawa Pos, orang kedua sering membaca harian Kompas, sedangkan orang ketiga berlangganan koran Memorandum. Ketika ketiga orang tersebut kita suruh untuk menulis tema yang sama, hasil dan gaya tulisan mereka pasti akan berbeda-beda dan sesuai dengan gaya penulisan dan bahasa surat kabar yang mereka baca.
Ketika ide sudah didapat, maka kita bisa memulai untuk menulis. Seperti yang saya sampaikan di atas tadi bahwa tulisan kita selayaknya tidak "menyiksa" pembaca. Kata "menyiksa" disini berarti bahwa tulisan kita tidak enak dibaca, atau membuat pembaca tidak ingin melihatnya lebih lama. Hal ini dapat disebabkan karena misalnya, kita tidak menggunakan EYD dengan tepat. Ataupun kita menggunakan huruf kapital di seluruh tulisan kita. Kesalahan penulisan dan susunan paragraf juga berpengaruh terhadap minat seseorang untuk membaca tulisan kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari beberapa hal diatas agar kita dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang membuat pembacanya nyaman dan ide anda pun dapat tersampaikan dengan baik.
Berikut ini saya juga akan membagikan beberapa tips/kiat-kiat yang saya dapatkan dari Bapak Rudi untuk dapat menulis dengan baik:
1. Sederhana
Tulisan kita hendaknya disusun secara sederhana. Sederahana disini bermaksud bahwa kita tidak perlu memasukkan kata atau istilah yang muluk yang malah dapat membuat bingung pembacanya. Gunakan kata baku yang populer yang jamak diketahui oleh orang-orang. Gunakan pula rumus kalimat sederhana yaitu SPOK (Subyek-Predikat-Obyek-Keterangan). Paragraf juga sebaiknya tidak berisi terlalu banyak kalimat dan per kalimat juga tidak mengandung terlalu banyak kata.
2. Orientasi Pembaca
Tulisan kita hendaknya mudah dipahami oleh pembaca. Kita juga harus berempati kepada pembaca atau tahu betul siapa yang akan membaca tulisan kita nantinya. Gunakan kalimat-kalimat yang sesuai yang sekiranya mudah dipahami oleh pembaca. Eksperimen kecil dapat dilakukan untuk membuat tulisan kita makin menarik
3. Hindari Istilah Asing
Gunakan kata-kata atau istilah populer yang sekiranya jamak diketahui. Istilah-istilah tersebut harus juga masuk akal dan dapat diandalkan. Penulis yang menggunakan istilah-istilah asing biasanya bertujuan untuk menutupi kelemahan mereka. Justru dengan mencantumkan istilah sulit tersebut membuat pembaca tidak berminat terhadap tulisan kita.
4. Hindari Jargon, Singkatan dan Akronim
Sadar atau tidak ketiga hal ini justru menghambat proses komunikasi. Apalagi jika digunakan secara berlebihan. Tidak semua orang dapat memahami apa yang anda sampaikan ketika anda menggunakan jargon, singkatan atau akronim yang anda cantumkan di tulisan anda.
5. Spesifik dan Kongkrit
Kata-kata yang dituliskan hendaknya memiliki maksud atau tujuan yang jelas. Jangan menggunakan kata-kata yang dapat membiaskan substansi atau isi tulisannya.
6. Detil yang Relevan
Tulisan kita hendaknya disajikan dengan rinci dan detail. Tentunya tetap menggunakan bahasa yang umum atau mudah dipahami. Hindari pula hal-hal yang tidak masuk akal karena mungkin saja tidak ada yang dapat memahami itu selain anda. Ketika tulisan kita mengandung data-data yang berisi banyak angka, jangan lupa untuk menyederhanakannya. Hal ini dapat mengurangi kebosanan dalam membaca.
7. Analogi yang Sederhana
Ketika kita menyajikan data yang rumit, sebaiknya kita memberi analogi yang mudah dipahami. Contohnya "Singapura memiliki luas wilayah 710,2 km2" dan "Singapura memiliki luas wilayah kira-kira dua kali Surabaya". Bandingkan mana yang lebih mudah dipahami!
Saya juga akan memberikan tips-tips untuk membuat opini yang baik. Opini tersebut dapat kita kirimkan ke surat-surat kabar. Biasanya mereka memberikan kompensasi jika opini kita berhasil dimuat. Menarik bukan? Hal-hal tersebut ialah:
1. Buatlah terlebih dahulu kerangka tulisannya
2. Kenali tata bahasa dan gaya penulisan surat kabar yang dituju
3. Buatlah judul yang agiatif atau mempengaruhi ke arah positif
4. Sertakan data-data sederhana sebagai pendukung tulisan anda
5. Masukkan kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa
6. Berikan data yang sedikit "menjual"
Demikianlah beberapa kiat-kiat dalam menulis populer. Semoga kemauan anda untuk menulis semakin besar dan karya-karya besar akan segera lahir dari tangan anda.
terima kasih ableh, saya jadi terharu :')
BalasHapus