Senin, 11 Juni 2012

Supply Chain

Cobalah lihat barang-barang di sekitar Anda, seperti televisi, radio, atau handphone yang sehari-hari anda bawa. Pernahkah anda berpikir dari mana asal barang tersebut? Atau dalam pikiran Anda barang tersebut diproduksi dari pabrik lalu diletakkan di display toko untuk kemudian dibeli oleh konsumen? Sebenarnya tidak sesederhana itu, sebuah barang harus melewati rantai pasok yang lumayan panjang dari mulai bahan baku hingga menjadi barang yang siap pakai. Kali ini saya akan mencoba membahas sedikit tentang Manajemen Rantai Pasok atau Supply Chain Management.


Manajemen Rantai Pasok ialah sebuah proses yang mengatur proses pengadaan bahan baku maupun hal-hal lain yang diperlukan dalam proses produksi, lalu proses yang meliputi pendistribusian barang (material, bahan baku, barang jadi dll.) dari tingkat pemasok, produsen hingga konsumen hingga proses penyimpanan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi misal: dalam sebuah gudang.


Perjalanan bahan baku sampai barang jadi lumayan panjang. Seumpama kita ambil contoh kasus sebuah Handphone. Bahan baku dari supplier diambil untuk kemudian masuk ke dalam pabrik untuk diproduksi atau dirakit. Setelah itu handphone-handphone jadi tersebut diangkut untuk dikirim ke distributor. Pihak inilah yang paling bertanggung jawab dalam proses pendistribusian barang-barang jadi tersebut. Distributor biasanya akan mengirim barang-barang tersebut ke sebuah agen. Agen bisa digolongkan menurut letak geografis pendistribusiannya. Sedangkan para penjual handphone yang biasa kita temukan itu mengambil barang atau “kulakan” di Agen tadi. Baru setelah itu handphone dapat sampai ke tangan konsumen. Terlihat kan kalau tidak sesederhana yang kita bayangkan.


Tujuan dari memanajemen rantai pasok ini sangat banyak, terutama untuk pihak manufaktur. Manfaatnya antara lain sebagai sarana untuk pengadaan bahan baku sampai proses produksi hingga barang jadi sampai ke consumer. Mempercepat sampainya barang dari supplier hingga ke end-customer. Juga untuk meminimalkan cost sekaligus memaksimalkan profit sehingga barang yang sampai ke end customer tidak terlalu tinggi. Jika proses Supply Chain ini tidak berjalan dengan baik, tentu proses marketing juga akan berantakan. Cost untuk pengiriman juga akan membengkak sehingga barang yang sampai ke konsumen pasti harganya sudah sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar